Hubungi Kami
- JL. Kyai Tapa No. 1 Grogol
- Jakarta Barat, Indonesia
- Phone:
- (62-21) 566 3232
- Whatsapp:
- (+62) 882 194 856 74
- (+62) 877 707 077 03
- Fax: (62-21) 564 4270
- Email: humas@trisakti.ac.id
Untuk mewujudkan jarak sebagai alternatif Pemerintah Provinsi Bangka Belitung melalui Yayasan Babel Hijau Lestari menandatangani Kesepakatan Kerjasama (MoU) dengan Universitas Trisakti dalam bidang pengembangan tanaman jarak pagar dan pengolahan biji jarak menjadi minyak jarak dan Bio diesel serta bahan bakar lainnya di Kantor Gubernur babel, Kamis (29/5) lalu.
Sebagai tindak lanjut kerjasama tersebut kemarin Jumat (30/5) rombongan dari Universitas trisakti dan Yayasan Babel Hijau meninjau sejumlah lahan yang akan digunakan untuk penanaman pohon Jarak Pagar. Sejumlah tempat dikunjungi diantaranya kebun penanaman Jarak Pagar milik UBB dan PT Timah di Kace dan lahan seluas 20 Hektar di Bukit Kijang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Barat.
" Kita fokus ke Jarak bahkan boleh dikatakan terobsesi untuk mengembangkan Jarak sebagai bahan bakar alternatif bagi masyarakat. Jarak Pagar menjadi pilihan karena harganya murah," kata Ir.N. Sutan Assin Pembantu Rektor Trisakti bidang HRD dan Institusi, kepada Group Bangka Pos, Jumat (30/5).
Memang pihak Universitas Trisakti sangat serius kedatangan rombongan juga membawa lima kompor jarak jatropa, mesin pemecah, mesin press sekaligus kompor minyak bios diesel.
Sementara itu Ketua Yayasan Green Babel, Ir.Syahidil mengatakan pohon jarak pagar dapat tumbuh dilahan kritis dan lahan tidur."Usia tumbuhnya singkat hanya 6 bulan kemudian usianya panjang hingga 50 tahun. Disamping itu akar pohon jarak bisa mengembalikan unsur hara tanah saat berusia 2 bulan atau menyuburkan tanah," kata Syahidil.
Disamping itu peluang jarak ini sangat prospektif dibanding bahan bakar alternative lainnya yang dikembangkan dari jagung, sawit ataupun singkong."Kita tidak mau membuat bahan bakar alternative dari bahan yang dimakan manusia seperti jagung dan singkong. Karena khawatir nanti kehabisan bahan utama untuk BBM. Tetapi kalau jarak tidak dikonsumsi manusia bahkan babi pun mati jika makan jarak," ungkap Syahidil.
Syahidil juga menambahkan untuk mensosialisasikan jarak akan diadakan workshop dan pameran tentang jarak pada bulan Agustus mendatang bertepatan dengan Babel I-Conex 2008.
BANGKA POS (31/MEI/2008)