Berita

Kerjasama Kadin Jakarta Barat dengan Usakti
Universitas Trisakti menjalin kerjasama dengan Kadin Jakarta Barat meliputi pelatihan, pembelajaran, konsultasi, seminar dan workshop yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan database Usaha Makro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) di Jakarta.
"Kegiatan ini bermula dari Kadin Jakarta Barat. Kadin ini kan perkumpulan para pengusaha dimana para pengusaha ini kan memiliki kewajiban CSR. Karena mereka belum menemukan tempat penyaluran CSR-nya, Kadin menjajaki untuk bekerjasama dengan Universitas Trisakti. Dan kita sudah menandatangani kerjasama dengan kontrak lima tahun untuk wilayah Jakarta Barat dan setelah ada evaluasi dan dianggap berhasil akan ditingkatkan ke level DKI Jakarta," kata Ida Kusnety, SE, MM yang bertindak sebagai Koordinator Acara.
"Jakarta Barat ini merupakan proyek pertama dan uji coba. Nah disini peran kita sebagai akademisi adalah melakukan penelitian terhadap profil UMKM, seperti berapa jumlahnya, apa saja jenis usahanya, orientasi pasarnya apa dan seterusnya. Kalau orientasinya ekspor akan dibimbing ke arah pelatihan ekspor impor dan seterusnya. Karena selama ini profil UMKM ini belum ada, jadi kita belum bisa menerapkan pelatihan seperti apa yang paling cocok. Ibaratnya penyakit, mau diberi obat apa? Mau diberi vitamin C, jangan-jangan sakitnya sudah memerlukan diagnosa lanjutan atau perlu penanganan yang lebih mendalam. Mudah-mudahan Januari tahun depan kita sudah mempunyai profil UMKM Jakarta Barat, mulai dari tingkat RT, sehingga semua ada datanya sehingga kita bisa melihat apa jenis usahanya, kegiatannya, pasarnya dimana, bahan bakunya dimana semua nantinya bisa kita kaji," imbuh Ida.
Hadir dalam acara itu 50 pengusaha dari UMKM Jakarta Barat dengan berbagai macam latar belakang usaha antara lain pengusaha makanan dan catering, garment, jasa percetakan dan berbagai jenis usaha lainnya. Pelatihan yang diberikan baru bersifat motivasi dan inspirasi belum detail dan mendalam. Setelah itu baru diberikan jalan keluar dengan celah-celah atau peluang usaha yang bisa dijalankan oleh para pengusaha tersebut. Diberikan pula data usaha yang masih mempunyai peluang untuk dikembangkan misalnya produk ekspor apa saja yang masih dibutuhkan oleh negara-negara importer. Seperti yang diinformasikan dalam materi yang ditulis Tulus Tambunan , bahwa masih ada peluang ekspor untuk sektor garmen dan sepatu.
Karena pada pelatihan perdana ini tidak mempunyai pembicara khusus, panitia menampilkan pengusaha pribumi yang telah sukses untuk berbagi pengalaman. Yang pertama adalah Haji Nusli pemilik 10 buah mal dan di Malaysia ia memiliki 2 mal. Yang sangat mengagumkan, H. Nusli ini memulai usahanya dari nol dan pendidikannya hanya tamatan SMP. Karena kepedulian terhadap UMKM ini begitu tinggi, Haji Nusli menghadirkan motivator dari Surabaya Nafiq, NA, S.Ik , dan motivator dari Kalimantan, Wahim dengan menanggung biayanya sendiri.
Pelatihan selama dua hari ini dianggap para peserta belum cukup sehingga mereka mengusulkan untuk membuat acara pelatihan yang waktunya lebih lama sehingga dapat menyerap lebih banyak informasi dari narasumber. Pada dasarnya kerjasama ini adalah antara Kadin Jakbar dengan Universitas Trisakti, sedangkan Fakultas Ekonomi Usakti kebagian sebagai home base.
Apabila dikemudian hari dalam pelaksanaannya membutuhkan penjelasan tentang keahlian lain, sebagai contoh packaging maka akan melibatkan FSRD. Demikian pula bila menyentuh masalah hukum maka akan melibatkan Fakultas Hukum dan begitu seterusnya. Sehingga tidak tertutup kemungkinan fakultas-fakultas yang ada di lingkup Usakti nantinya ikut dilibatkan menyukseskan kerjasama ini.
Dalam waktu dekat, menurut Ida, pihaknya sedang mempersiapkan sebuah seminar yang diperkirakan sekitar bulan Nopember, dengan menghadirkan orang-orang senior di Kadin seperti Sandiago S. Uno, Wisnu dan lainnya. "Dan mudah-mudahan Januari tahun depan penelitian tentang profil UMKM Jakarta Barat bisa dimulai sehingga nantinya Jakarta Barat mempunyai data yang akurat sehingga diketahui berbagai informasi tentang UMKM di wilayah itu sehingga memudahkan dalam mengambil sebuah keputusan atau kebijakan sehingga dapat membuat perkembangan UMKM di sana lebih berkembang lagi," ujar Ida.
Masyarakat Kampus, Vol. 7 No.117 – 8 Oktober 2010