"Inovasi karya mahasiswa-mahasiswa Falkutas Teknik Usakti ini patut diapresiasi. Pasalnya, BBM solar saat ini menjadi masalah yang krusial dan memerlukan solusi terutama untuk para nelayan seperti di Kepulauan Seribu," tutur Asep seperti dilaporkan Harian Investor Daily, Selasa (12/08). Dia melakukan uji coba bahan bakar solar air dengan mengelilingi 69 pulau di Kepulauan Seribu di Muara Angke.

 

 

Kisruh subsidi dan kelangkaan bahan bakar solar yang saat ini sedang ramai dibicarakan membuat Mahasiswa Usakti menginovasikan bahan bakar solar. Dimas mengungkapkan bahan bakar solar air yang bahan utamanya Solar 70% ditambahkan bahan adiktif 20% dan air 10% adalah aman bagi lingkungan, Bio Solar Air ini lebih aman untuk lingkungan, tidak akan merusak mesin.

 

 

Pengembangan dan inovasi ini di bimbing oleh Dr. Ir. Muhammad Mafnan. Bahan bakar solar air ini mampu memberikan penghematan sebesar 10% dari biaya solar yang biasa dan kepadatan asap yang dihasilkan dari pembakaran solar yang biasanya hitam pun berkurang hingga 60%. (fd/id)